OHAYOJEPANG - Ketika panas lembap musim panas mulai mereda dan udara berubah menjadi sejuk, energi berolahraga di Jepang mulai bangkit.
Dalam budaya Jepang, musim gugur sudah lama dianggap sebagai waktu terbaik untuk berolahraga.
Banyak kompetisi dan kegiatan atletik komunitas berlangsung pada periode ini.
Dari kejuaraan bisbol hingga festival olahraga sekolah, seluruh masyarakat ikut bergerak, bersorak, dan merayakan semangat kebersamaan.
Baca juga:
Bisbol tetap menjadi salah satu olahraga populer di Jepang, dan musim gugur menandai puncak antusiasmenya.
Kompetisi Nippon Professional Baseball (NPB) mencapai klimaks pada ajang Japan Series Championship yang biasanya berlangsung pada bulan Oktober.
Pertandingan final di bawah langit musim gugur ini menarik perhatian besar dari penggemar di seluruh negeri.
Di tingkat amatir dan universitas, banyak liga dan turnamen juga digelar pada musim yang sama, menambah semarak olahraga di Jepang.
Situs resmi Tim Bisbol Jepang bahkan mencatat bahwa pertandingan terus berlanjut hingga akhir musim gugur dan awal musim dingin.
Cuaca yang sejuk dan stabil menjadikan stadion luar ruang penuh semangat.
Suara pemukul memecah keheningan udara yang segar, menciptakan harmoni antara alam dan olahraga khas musim gugur Jepang.
Tradisi olahraga yang paling dekat dengan kehidupan masyarakat Jepang di musim gugur adalah undōkai (運動会), atau festival olahraga sekolah.
Biasanya diadakan pada musim semi atau gugur, tetapi periode gugur dianggap paling ideal karena cuaca lebih sejuk dan cerah.
Selama undōkai, semua siswa ikut berpartisipasi.
Kelas dibagi menjadi tim warna, biasanya merah dan putih, lalu bertanding dalam berbagai permainan seperti lari estafet, tarik tambang, tari kelompok, hingga permainan bola raksasa.
Lapangan sekolah berubah menjadi arena kebersamaan, penuh sorakan dan semangat kompetisi sehat.
Guru, orang tua, dan saudara turut hadir membawa bento, menjadikan acara ini bukan hanya perlombaan, tapi juga ajang berkumpul keluarga.
Musim gugur menghadirkan kondisi ideal bagi undōkai karena cuacanya stabil, tidak sepanas musim panas dan tidak sedingin musim dingin.
Hal ini membuat kegiatan berjalan lancar dan aman bagi semua peserta.
Selain kegiatan di sekolah dan tingkat profesional, Jepang juga memiliki berbagai festival olahraga regional dan nasional yang berlangsung di musim gugur.
Salah satu yang paling bergengsi adalah National Sports Festival of Japan (Kokutai), ajang olahraga nasional yang mempertemukan atlet dari berbagai prefektur.
Kompetisi ini mencakup cabang seperti atletik, senam, dan olahraga umum lainnya.
Kokutai menjadi simbol penting dari budaya olahraga Jepang, karena setiap daerah mengirimkan delegasi dengan warna dan identitas prefekturnya masing-masing.
Ajang ini bukan hanya tentang menang atau kalah, tetapi juga tentang kehormatan, solidaritas, dan kebanggaan daerah.
Melalui acara seperti ini, Jepang menunjukkan bahwa olahraga adalah bagian dari kehidupan sosial dan budaya yang mempererat masyarakat.
Fakta menarik, Jepang memiliki hari libur nasional khusus bernama Hari Olahraga Nasional, yang jatuh pada bulan Oktober.
Awalnya muncul dari tradisi undōkai sekolah, hari ini kemudian ditetapkan sebagai libur nasional untuk mendorong gaya hidup sehat dan aktif.
Langkah ini memperkuat makna bahwa musim gugur adalah musim olahraga untuk seluruh masyarakat Jepang, bukan hanya bagi pelajar atau atlet profesional.
Keberadaan Hari Olahraga Nasional menunjukkan betapa dalamnya olahraga terintegrasi dalam budaya Jepang.
Bukan sekadar hiburan, melainkan juga simbol kesehatan, semangat, dan kebersamaan.
Musim gugur di Jepang bukan hanya tentang pemandangan daun merah dan emas.
Di udara yang sejuk dan cerah, semangat olahraga tumbuh di lapangan, sekolah, dan komunitas.
Dari olahraga populer di Jepang seperti bisbol hingga undōkai yang menyatukan keluarga, semuanya mencerminkan nilai budaya dan kebersamaan.
Olahraga di musim gugur tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wujud perayaan hidup dan identitas masyarakat Jepang.
Dalam setiap sorakan dan langkah kaki di bawah langit musim gugur, tersimpan makna bahwa gerak dan kebersamaan adalah bagian dari jiwa Jepang itu sendiri.
Sumber: