OHAYOJEPANG - Film terbaru Demon Slayer resmi menjadi film terlaris kedua sepanjang masa di Jepang.
Data yang dirilis Selasa (16/9/2025) menunjukkan film ini menggeser posisi Spirited Away karya Studio Ghibli yang bertahan sejak 2001.
Demon Slayer kini menguasai dua posisi teratas box office Jepang sepanjang masa.
Film yang mengisahkan perjalanan Tanjiro Kamado dan rekan-rekannya dalam membasmi iblis ini populer di Jepang maupun mancanegara.
Baca juga:
Dalam 60 hari sejak rilis, film Demon Slayer terbaru meraup pendapatan domestik sebesar 33 miliar yen (sekitar RP 3,7 triliun).
Melansir kantor berita AFP (16/9/2025), jumlah ini melampaui capaian Spirited Away yang mencatat 31,6 miliar yen (Rp 3,5 triliun) selama masa tayang.
Menurut Kogyo Tsushinsha, pencapaian tersebut menempatkan Demon Slayer sebagai film nomor dua terlaris sepanjang sejarah box office Jepang.
Distributor Aniplex menyatakan harapannya agar basis penggemar Demon Slayer semakin meluas setelah pencapaian ini.
Film berdurasi 155 menit ini juga meraih prestasi internasional dengan menduduki peringkat pertama box office Amerika Utara pada akhir pekan, mencatat debut genre sebesar 70 juta dolar AS.
Dengan capaian itu, Demon Slayer kini hanya bersaing dengan dirinya sendiri karena film pertama pada 2020 berhasil meraih 40,7 miliar yen.
Film terbaru ini juga menjadi bagian pertama dari trilogi penutup yang digarap studio Ufotable.
Popularitas film terlihat dari promosi masif di seluruh Jepang.
Iklan raksasa menghiasi stasiun kereta, tayangan iklan televisi tidak pernah berhenti, hingga seni sawah yang menampilkan karakter Tanjiro ikut memeriahkan.
Yuri Kamada, penonton berusia 22 tahun, mengaku sudah tiga kali menonton film ini di Grand Cinema Sunshine, Ikebukuro, Tokyo.
“Setiap kali menonton saya menangis,” ujarnya kepada AFP, sambil menyebut dirinya bangga sebagai warga Jepang.
Ia menilai tokoh manusia maupun iblis digambarkan secara mendalam sehingga penonton bisa ikut bersimpati pada karakter lawan.
Reo Takagi, mahasiswa 19 tahun asal Tokyo, juga mengaku sudah dua kali menonton film ini.
Menurutnya, salah satu keunggulan Demon Slayer adalah jalan cerita yang ringkas dan mudah dipahami karena hanya terdiri dari sekitar 20 volume manga.
Demon Slayer awalnya ditulis oleh mangaka Koyoharu Gotouge sebelum diadaptasi ke layar lebar oleh Ufotable.
Kualitas sinematografi film ini kerap dipuji karena menampilkan efek visual spektakuler.
Pertarungan cepat dengan iblis dalam kastil penuh lantai tak terbatas divisualisasikan dengan detail menawan.
Demon Slayer juga dinilai lebih mudah diakses dibanding karya panjang lain seperti One Piece atau Dragon Ball yang memiliki ratusan volume.
Di Jepang, anime memang mendominasi layar lebar.
Dari 10 film terlaris sepanjang masa, hanya dua yang merupakan live-action, yakni Titanic dan seri pertama Harry Potter.
Sebagian didorong oleh tren hiburan dalam ruangan saat pandemi Covid-19, popularitas anime terus melonjak secara global.
Layanan streaming besar seperti Netflix pun berlomba memanfaatkan fenomena ini untuk memperluas jangkauan penonton.
@ohayo_jepang 🎉 Berewek bareng di Indonesia Game Week 2025✨ Buat yang belum pernah main Pokémon Game Kartu Koleksi, ini tuh permainan kartu strategi di mana kamu jadi pelatih Pokémon, nyusun deck, dan adu jurus buat ngalahin lawan. Bisa buat main bareng temen atau buat koleksi kartunya karena desainnya keren-keren! 🔥 ✨ Kemarin di sesi “Behind the Deck”, kita brewek bareng komunitas & tim AKG Entertainment, sambil dengar cerita dari 3 pelatih Indonesia yang bakal berangkat ke Pokémon World Championships 2025 di Amerika. Dari anak 7 tahun sampai yang udah di atas 20 tahun — keren banget! 🇮🇩✨ Tahun ini, ada seri kartu baru “Hitam & Putih” dengan: 🃏 156 Pokémon dari daerah Unova 💎 Kelangkaan baru: Black White Rare — kartu monokrom yang unik banget 🔥 Kartu unggulan: Zekrom ex & Reshiram ex Kreator Konten: Salma Aichi & Zahra Permata J Produser: Siti Annisa #OhayoJepang #HidupdiJepang #KerjadiJepang #MagangdiJepang #BudayaJepang #LowonganKerjaJepang #Jepang2025 #pokemon #pokemonindonesia ♬ suara asli - Ohayo Jepang