Furano di Hokkaido, kawasan populer bagi investor asing yang mengembangkan resor, mencatat lonjakan harga perumahan tertinggi sebesar 27,1 persen.
Di sisi lain, Chitose juga menjadi wilayah dengan pertumbuhan harga tanah komersial tercepat, mencapai 31,4 persen. Kota ini dikenal sebagai lokasi pabrik semikonduktor Rapidus Corp.
Tiga kota besar Jepang, yaitu Tokyo, Osaka, dan Nagoya, mencatat kenaikan harga tanah rata-rata sebesar 4,3 persen.
Pertumbuhan terjadi baik di sektor perumahan maupun komersial.
Harga tanah di daerah juga naik untuk tahun ketiga berturut-turut. Kenaikan perumahan sebesar 0,1 persen, sedangkan tanah komersial tumbuh 1,0 persen.
Secara nasional, harga tanah perumahan naik di 20 dari 47 prefektur, bertambah tiga dari tahun sebelumnya. Namun, masih ada 26 prefektur yang mencatat penurunan harga.
Di Tokyo, kawasan Ginza tetap memegang rekor harga tanah tertinggi.
Lahan bangunan komersial Meidi-ya Ginza mencapai 46,9 juta yen (sekitar Rp 5,24 miliar) per meter persegi.
Lokasi ini sudah menjadi yang termahal selama 20 tahun berturut-turut.
Setelah 1992, harga tanah di Jepang sempat menurun akibat pecahnya gelembung harga aset.
Penurunan berlanjut hingga krisis keuangan global pasca-kebangkrutan Lehman Brothers dan masa pandemi Covid-19.
Kini, tren harga tanah kembali naik. Pemulihan ekonomi setelah krisis dan pandemi membuat kepemilikan tanah di Jepang semakin bernilai mahal.
© Kyodo News
@ohayo_jepang Jepang Masih Cash Only?! 😳 Udah kebiasaan cashless? Jangan kaget kalau ke Jepang! Meski teknologinya super maju, masih banyak tempat yang cuma nerima uang tunai, lho! Dari restoran kecil sampai kuil, gesek kartu? Nggak bisa! Jadi, sebelum liburan, pastiin bawa yen cash biar nggak ribet~ Gimana nih, tim cash atau cashless? Kreator Konten: Salma Aichi Produser: Luthfi Kurniawan Penulis: YUHARRANI AISYAH #OhayoJepang #Tinggaldijepang #KerjadiJepang ♬ suara asli - Ohayo Jepang