Semangka, melon, bahkan apel bisa seharga satu porsi makan siang.
Awalnya saya ragu untuk membeli, tetapi setelah mencoba, saya sadar bahwa buah di Jepang lebih menekankan kualitas, kesegaran, dan penampilan.
Varietas premium seperti stroberi Amaou benar-benar berbeda, manis sempurna dan dibudidayakan dengan penuh perhatian.
Saya bergabung dalam wisata petik buah pada suatu musim panas untuk menyalurkan kecintaan saya pada buah tanpa terlalu boros.
Meski cuaca sedikit hujan dan mendung, kebun tetap ramai dengan keluarga dan rombongan.
Berbeda dengan Indonesia, di mana memetik buah biasanya untuk dibawa pulang, di Jepang keseruannya adalah langsung makan di tempat.
Saya bersama teman memetik anggur dan persik dari pohon, langsung mencicipinya, dan merasakan kesegarannya.
Kebun lengkap dengan tangga untuk mencapai buah matang, alat bantu, serta suasana santai bersama pengunjung lain membuat pengalaman ini terasa istimewa.
Pada akhirnya, saya memahami bahwa di Jepang buah bukan sekadar makanan.
Buah mencerminkan musim, kebersamaan, dan penghargaan atas kualitas.