OHAYOJEPANG - Di berbagai daerah di Jepang, wisata petik buah mengajak keluarga untuk masuk ke kebun penuh hasil panen musiman.
Kegiatan ini paling ramai pada awal musim gugur, ketika apel, anggur, pir, dan persik masih bisa dipetik langsung.
Biasanya pengalaman ini dikemas dalam konsep tabehodai atau makan sepuasnya dalam waktu tertentu, antara 30 hingga 60 menit tergantung kebun.
Bagi pengunjung, petik buah bukan hanya soal rasa manis buah, tetapi juga cara untuk melambat, menikmati alam terbuka, dan menciptakan kenangan.
Banyak kebun menyediakan kursi dan meja untuk bersantai, mencicipi buah segar, bahkan menjadikannya piknik kecil.
Keluarga sering membawa minuman dan camilan, sehingga kebun terasa seperti taman musiman yang bisa dinikmati bersama.
Seiring peralihan musim panas ke musim gugur, Jepang menyambut panen buah sebagai ritual yang menyatukan warga lokal maupun wisatawan.
Baca juga:
Saat tumbuh di Indonesia, buah sangat mudah ditemukan.
Mangga, semangka, pisang, dan melon selalu ada sebagai camilan sehari-hari, murah dan melimpah.
Ketika pindah ke Jepang, harga buah membuat saya terkejut.