OHAYOJEPANG - Tenun Donggala dan Bawang Goreng Palu kini hadir di Jepang lewat ajang internasional Osaka Expo 2025.
Dua produk unggulan Sulawesi Tengah ini menjadi bagian dari pameran berskala dunia yang berlangsung mulai 13 April hingga 13 Oktober 2025.
Melansir Antara News (26/8/2025), Tenun Donggala dan Bawang Goreng Palu bukan sekadar produk dagang.
Keduanya telah diakui sebagai produk indikasi geografis (IG) yang menegaskan keunikan, kualitas, serta keterikatan erat dengan daerah asalnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kanwil Kemenkum) Sulteng Rakhmat Renaldy, menjelaskan perlindungan IG tidak hanya menjaga nama dan reputasi, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat.
Identitas daerah tetap terjaga, sekaligus memberi jaminan nilai tambah bagi pelaku usaha di Sulawesi Tengah.
Ia menambahkan, perlindungan kekayaan intelektual membawa banyak manfaat.
Produk lokal bisa lebih kompetitif di pasar global, berpeluang menembus ekspor, memperluas jaringan pemasaran, dan memperkuat identitas budaya serta kearifan lokal.
“Dengan status indikasi geografis, produk kita tidak mudah ditiru pihak lain. Artinya, masyarakat Sulawesi Tengah memperoleh manfaat langsung, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun budaya,” kata Renaldy.
Menurutnya, produk lokal juga bisa menjadi simbol kebanggaan daerah dan memperkuat citra Indonesia di mata dunia.
Baca juga:
Partisipasi Tenun Donggala dan Bawang Goreng Palu di Osaka Expo 2025 menjadi momentum penting untuk memperkenalkan potensi ekonomi kreatif Indonesia ke panggung internasional.
Renaldy menyebut momen ini juga sarana belajar bagi pelaku UMKM dan pemerintah daerah.
Perlindungan kekayaan intelektual, katanya, perlu diintegrasikan dalam strategi pengembangan produk unggulan daerah.
Kanwil Kemenkum Sulteng sendiri berkomitmen mendampingi pemerintah daerah, UMKM, dan komunitas kreatif dalam mendaftarkan, melindungi, serta memanfaatkan kekayaan intelektual sebagai instrumen pembangunan ekonomi.
Dua produk unggulan Sulawesi Tengah ini hadir di Osaka Expo 2025 berkat fasilitasi Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) bersama Dewan Kerajinan Nasional Republik Indonesia (Dekranas RI).
"Tenun Donggala dan Bawang Goreng Palu adalah contoh nyata bahwa produk lokal bisa mendunia jika memiliki perlindungan kekayaan intelektual," ucap Renaldy.
@ohayo_jepang 📍POV Belanja di Jepang 2025: Ekspektasi vs Realita Banyak orang (termasuk orang Indonesia) mikir, “Wah, warga Jepang pinter-pinter, pasti makanannya real food tiap hari!" Pasti kaget pas lihat orang Jepang di 2025 ini malah borong frozen food👀 💡Ternyata emang makin banyak warga Jepang beralih ke makanan beku. Kenapa? ✨Gaya hidup makin sibuk. Frozen food tinggal panasin, cocok buat yang kerja full time atau nggak sempat masak. ✨Harga bahan segar naik drastis. Di 2025, lebih dari 33% wanita Jepang bilang mereka beralih ke makanan beku karena sayur dan bahan segar makin mahal. 📊 Sekarang, rata-rata warga Jepang makan frozen food 1,8 kali seminggu. Dan angkanya terus naik. 🍱 Favoritnya? Gyoza, soba, ramen—tinggal panasin, langsung nikmat. Jadi, buat banyak orang Jepang, masak dari nol makin jarang jadi pilihan. Kalau kamu tinggal di Jepang, bakal tim masak manual atau tim microwave aja? Kreator Konten: Zahra Permata Jodea Produser: Luthfi Kurniawan Penulis: FAESAL MUBAROK Editor: YUHARRANI AISYAH #OhayoJepang #Tinggaldijepang #KerjadiJepang #HidupdiJepang #MagangdiJepang ♬ suara asli - Ohayo Jepang