Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Makanan

Camilan Jepang Ini Hanya Dibuat Sekali Setahun oleh Petani, Apa Istimewanya?

Kompas.com - 02/08/2025, 19:00 WIB

Sebuah pepatah kuno berbunyi, “Jika menanam padi lewat Hange, hasilnya tinggal separuh” atau dalam bahasa Jepang disebut 半夏半作 (hangehansaku).

Karena itu, para petani bekerja keras agar seluruh pekerjaan ladang selesai sebelum Hange-shō tiba.

Begitu hujan panjang berhenti dan langit mulai cerah, mereka mengambil jeda setengah hari untuk beristirahat bersama keluarga.

Di momen inilah hage dango dibuat dari gandum baru yang telah dipanen.

Adonan gandum yang licin berkilau direbus menjadi bola-bola kecil, lalu dilumuri pasta kacang merah yang manis dan gurih.

Rasanya dipercaya mampu mengembalikan stamina setelah hari-hari yang melelahkan di ladang.

Simbol Syukur dan Tradisi Keluarga

Sebagai bentuk rasa syukur atas panen gandum dan selesainya proses tanam padi, hage dango biasanya terlebih dahulu dipersembahkan di altar rumah atau kuil desa.

Setelah berdoa, keluarga kemudian menyantap hidangan ini bersama-sama sambil beristirahat.

Dari tradisi ini, muncullah beragam variasi regional.

Ada yang memanggang adonan dango berisi pasta kacang di atas plat besi.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.