Namun, ada satu hal yang saya rasakan berbeda, yaitu partisipasi masyarakat.
Di Jepang, semua orang ikut ambil bagian secara aktif dalam festival.
Mereka menari, mengenakan kostum tradisional, dan datang bukan hanya untuk menonton.
Sebaliknya, festival di Indonesia sering kali bersifat lebih sebagai tontonan panggung.
Banyak orang hadir sebagai penonton, bukan peserta.
Misalnya saat konser dangdut atau pertunjukan budaya di kampung.
Yang tampil hanya sebagian kecil, sementara sisanya menikmati dari jauh.
Budaya Indonesia yang sangat beragam juga membuat setiap daerah punya tradisi masing-masing.
Hal ini membuat tidak ada satu jenis festival yang dirayakan secara nasional dengan suasana yang sama.
Berbeda dengan Bon Odori atau Tanabata yang bisa dirasakan di banyak kota di Jepang.