Godzilla telah melalui banyak perubahan dalam hampir 40 judul film yang diproduksi sepanjang sejarahnya.
Dari yang awalnya digambarkan sebagai makhluk yang menakutkan, Godzilla kemudian berkembang menjadi karakter yang lebih kompleks.
Kadang ia tampil sebagai pahlawan, tetapi di lain waktu ia menjadi anti-hero.
Meskipun peran Godzilla berubah-ubah, satu hal yang tetap sama adalah pesan kuat yang dibawakan oleh karakter ini.
Menurut Steve Ryfle, penulis buku Godzilla: The First 70 Years, daya tarik utama dari Godzilla adalah kemampuannya beradaptasi dengan zaman tanpa kehilangan pesan dalam asal-usulnya.
“Godzilla adalah film franchise terpanjang yang fokus pada satu karakter terus-menerus. Bahkan lebih lama dari James Bond,” ujarnya.
Bagi Ryfle, Godzilla tetap relevan karena ia bukan hanya hiburan, melainkan juga menggambarkan trauma sejarah yang mendalam.
Godzilla lebih dari sekadar makhluk raksasa yang menghancurkan kota-kota. Dia adalah simbol dari dampak perang dan penggunaan senjata nuklir.
Sutradara pertama Godzilla, Ishiro Honda, menggunakan film ini untuk mengirimkan pesan anti-perang dan mengecam penggunaan senjata nuklir.
Pesan tersebut menjadikan Godzilla tetap relevan hingga saat ini, meskipun banyak film monster lainnya hanya berfokus pada hiburan.