Lulus pelatihan dari training center resmi di Indonesia
Usia pelamar berkisar antara 19–35 tahun
Baca juga:
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk bekerja sebagai caregiver di Jepang. Mulai dari usia, pendidikan, dokumen administrasi, hingga kesiapan mental.
Pekerjaan caregiving membutuhkan stamina fisik yang cukup, karena para caregiver sering harus memindahkan pasien, berjaga malam, dan menghadapi keadaan darurat.
Umumnya, pelamar lebih muda lebih diutamakan.
Ijazah SMA sudah cukup untuk jalur SSW. Sementara untuk EPA, pelamar harus memiliki pendidikan D3 Keperawatan atau bidang terkait.
Proses untuk menjadi caregiver di Jepang dimulai dengan mengikuti program dari lembaga pelatihan atau agen penyalur yang diakui oleh BP2MI.
Program ini mencakup pelatihan keterampilan caregiving, bahasa Jepang, serta pengenalan budaya kerja Jepang.
Meski proses ini memerlukan biaya untuk visa, pelatihan, dan tes bahasa, semuanya merupakan langkah terstruktur menuju karier profesional di Jepang.
Penguasaan bahasa Jepang menjadi hal yang sangat penting.