Demi menghindari hal tersebut, pemerintah Jepang melalui Kementerian Lingkungan Hidup mendorong masyarakat agar memilah dan membuang sampah dengan cara yang benar.
Masing-masing daerah memiliki panduan yang jelas.
Pemerintah Distrik Minato di Tokyo, misalnya.
Mereka mengimbau warganya agar minyak goreng bekas dipadatkan menggunakan koagulan atau diserap dengan kertas atau kain, lalu dibuang sebagai sampah yang bisa dibakar.
Kebiasaan ini tampak sederhana, tetapi sebenarnya merupakan hasil dari edukasi publik yang konsisten, dukungan infrastruktur, dan kesadaran pribadi warga.
Pengalaman tinggal di Jepang membuat saya menyadari bahwa perubahan besar bisa dimulai dari kebiasaan kecil.
Cara membuang minyak bekas mungkin terdengar sepele, tetapi jika dilakukan bersama-sama, dampaknya bisa luar biasa.
Indonesia tidak perlu menciptakan sistem baru dari awal.
Cukup meniru cara yang sudah terbukti efektif. Kuncinya ada pada kesadaran, kemauan, dan kebijakan bersama.
Kalau Jepang bisa, mengapa kita tidak?