PM Jepang Shigeru Ishiba dikabarkan akan mundur, tetapi keputusan akhir dijadwalkan pada Agustus mendatang.
Tekanan terhadap Ishiba menguat setelah koalisi pemerintah mengalami kekalahan dalam pemilihan anggota Majelis Tinggi.
Sejumlah eksekutif Partai Demokrat Liberal (Liberal Democratic Party/LDP) menyebut pengunduran diri Ishiba sebagai hal yang nyaris tak terelakkan.
Ishiba, yang juga menjabat sebagai ketua LDP, mendapat desakan dari internal partai untuk bertanggung jawab atas hasil pemilu yang mengecewakan.
Dukungan terhadap kepemimpinannya mulai goyah di tengah ketidakpuasan dari berbagai tingkat kepengurusan partai.
Baca juga:
Kritik terhadap kepemimpinan Ishiba muncul dari berbagai tingkat dalam tubuh LDP, terutama dari kalangan muda dan anggota menengah.
Mereka telah mulai menggalang tanda tangan untuk menyerukan pertemuan bersama seluruh anggota partai guna meminta pertanggungjawaban Ishiba.
Melansir Kyodo News (23/7/2025), ketidakpuasan juga tumbuh di berbagai cabang regional LDP.
Para eksekutif partai menyatakan bahwa mundurnya Ishiba dapat menjadi langkah untuk meredam ketegangan internal yang semakin meningkat.
Meski demikian, saat ditanya wartawan terkait masa depannya, Ishiba memilih untuk menahan komentar.