Beberapa perusahaan mungkin punya ketentuan khusus, terutama yang memakai sistem daring. Tapi, 3x4 tetap jadi standar umum.
Banyak pelamar Indonesia yang baru pertama kali melamar ke Jepang belum tahu detail ketat format rirekisho.
Di Indonesia, CV lebih fleksibel dan kadang tanpa foto.
Akibatnya, beberapa pelamar salah mengirim foto paspor, KTP, atau selfie dengan latar kasual, yang tidak sesuai standar 3x4.
Lembaga pelatihan atau agen di daerah kecil sering tidak punya akses ke studio foto yang paham standar Jepang.
Ada yang akhirnya pakai foto dari ponsel tanpa panduan soal crop, pencahayaan, atau resolusi, sehingga hasil akhirnya kurang memenuhi ekspektasi perusahaan Jepang.
Dengan makin banyaknya lamaran online, muncul masalah baru seperti salah ukuran file atau format foto yang gagal diunggah.
Sistem daring Jepang sering menolak file yang tidak sesuai, bahkan membuat foto tidak bisa dibaca dengan baik.
Belakangan, banyak pelamar Indonesia membagikan pengalaman mereka di grup Facebook atau WhatsApp.
Beberapa pekerja perawat di bawah visa SSW bercerita harus mengirim ulang lamaran berkali-kali hanya gara-gara masalah foto.