Timun: ½ buah, iris tipis / geprek ringan
Daun shiso: 4–5 lembar, cincang halus
Bawang bombai: ¼ buah, cincang halus
Es batu: secukupnya
Udon matang: 250 g (bisa diganti nasi hangat)
Sangrai biji wijen di wajan dingin dengan api besar selama ±30 detik hingga biji mulai “melompat”. Angkat, lalu haluskan di cobek atau suribachi.
Masukkan miso beras, bawang bombai, dan daun shiso ke dalam cobek, aduk bersama wijen. Tambahkan irisan timun, aduk rata.
Tuangkan kaldu dashi atau air dingin, aduk hingga tercampur sempurna. Sesuaikan kekentalannya sesuai selera.
Masukkan es batu langsung ke dalam mangkuk bila akan langsung disantap, atau tambahkan es di mangkuk kecil agar kuah utama tidak cepat encer. Sebagai pelengkap, bisa tambahkan myōga (jahe Jepang) atau parutan timun terpisah.
Dengan bahan segar dan suribachi, kamu bisa membawa cita rasa pedesaan Saitama ke meja makan rumah. Ringan, gurih, menyegarkan, dan cocok untuk mengalahkan panas di siang hari. Selamat mencoba!