Padahal, sepanjang 2024, wisatawan asal Hong Kong tercatat hampir 2,7 juta perjalanan ke Jepang.
Selain mencatat lonjakan pengunjung, Jepang juga mengalami peningkatan signifikan dari devisa pariwisata atau total belanja turis asing.
Menurut laporan awal Japan Tourism Agency, total belanja wisatawan asing pada April hingga Juni 2025 mencapai sekitar 2,5 triliun yen (sekitar Rp 270 triliun).
Mengutip Xinhua (16/7/2025), angka ini naik 18 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan belanja ini ikut mendorong pertumbuhan sektor pariwisata yang menjadi salah satu andalan perekonomian Jepang.
Peningkatan pengeluaran wisatawan terjadi seiring naiknya jumlah kunjungan dari beberapa negara, termasuk China dan Amerika Serikat.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya jumlah kunjungan yang tumbuh, tetapi juga nilai ekonomi yang dihasilkan dari sektor ini semakin besar.
Bagi Jepang, tren positif ini menjadi peluang sekaligus tantangan untuk mengelola pariwisata secara berkelanjutan.
Pemerintah Jepang telah menetapkan target ambisius untuk mencapai 60 juta kunjungan wisatawan asing per tahun pada 2030.
Selain meningkatkan angka kunjungan, pemerintah juga berencana menyebarkan arus wisatawan agar tidak hanya terpusat di destinasi populer seperti Kyoto, terutama saat musim bunga sakura atau musim gugur.