Sementara itu, Prefektur Shizuoka mulai memungut biaya masuk di ketiga jalurnya untuk pertama kalinya.
Langkah ini diambil demi mengurangi kepadatan pendaki dan meminimalkan dampak lingkungan yang semakin besar setiap tahunnya.
Selain biaya, Shizuoka juga menerapkan pembatasan akses mulai pukul 14.00 hingga 03.00 dini hari.
Tujuannya untuk mencegah “bullet climbing,” yaitu mendaki tanpa menginap di pondok gunung demi mengejar matahari terbit.
Aktivitas seperti ini dinilai berisiko karena dilakukan tanpa istirahat, terutama di tengah malam.
Berbeda dengan jalur Yoshida yang membatasi pendaki hingga 4.000 orang per hari, jalur di Shizuoka tidak memiliki kuota harian.
Meski begitu, pendaki tetap wajib mengikuti aturan tambahan.
Gunung Fuji, yang sudah ditetapkan sebagai Situs Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO sejak 2013, masih menjadi daya tarik besar bagi pendaki dari berbagai daerah.
Setiap tahun, ratusan ribu orang datang untuk mencoba mendaki gunung setinggi 3.776 meter ini.
Salah satu pendaki, Yuji Asato (45 tahun) dari Yokohama, mengaku antusias akhirnya bisa mendaki kembali tahun ini.