Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Bencana Alam

Jepang Minta Warga Sebuah Pulau Kecil Mengungsi Setelah Diguncang 1.000 Gempa

Kompas.com - 03/07/2025, 20:46 WIB

Pemerintah Jepang meminta seluruh penduduk sebuah pulau kecil di selatan negara itu untuk mengungsi, setelah lebih dari 1.000 gempa mengguncang wilayah tersebut sejak 21 Juni 2025.

Pulau Akuseki yang berada di Kepulauan Tokara, selatan wilayah Kyushu, menjadi salah satu titik terdampak.

Pada Kamis (3/7/2025), gempa berkekuatan 5,5 magnitudo kembali tercatat di dekat pulau tersebut.

Sehari sebelumnya, gempa dengan kekuatan yang sama juga terjadi di kawasan yang sama.

Baca juga:

Ilustrasi jalan raya rusak akibat gempa.
Ilustrasi jalan raya rusak akibat gempa.

Warga Akuseki Sempat Diminta Mengungsi

Melansir kantor berita AFP (3/7/2025), pemerintah kota setempat mengimbau 89 warga Pulau Akuseki untuk mengungsi ke lapangan sekolah terdekat. 

Langkah ini diambil sebagai tindakan pencegahan atas risiko gempa yang terus berulang.

Setelah seluruh warga dipastikan dalam kondisi aman, pemerintah mencabut imbauan tersebut.

Hingga saat ini, tidak ada laporan mengenai kerusakan besar akibat gempa.

Direktur Divisi Pengamatan Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Jepang (Japan Meteorological Agency/JMA), Ayataka Ebita, menyatakan bahwa gempa tersebut tidak menimbulkan risiko tsunami.

Meski begitu, ia tetap mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan.

"Di wilayah yang mengalami guncangan kuat, risiko rumah roboh dan tanah longsor meningkat," kata Ebita kepada wartawan.

Ia juga menambahkan bahwa gempa dengan kekuatan serupa masih mungkin terjadi dalam waktu dekat.

Aktivitas Seismik Tinggi di Kepulauan Tokara

Sejak akhir Juni, wilayah Kepulauan Tokara telah mencatat 1.031 gempa. Aktivitas ini jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada September 2023, misalnya, JMA mencatat 346 gempa dalam kurun waktu yang singkat di wilayah yang sama.

Kepulauan Tokara terdiri dari 12 pulau kecil, dan tujuh di antaranya berpenghuni. Total populasi di wilayah ini mencapai sekitar 700 orang.

Letak geografis yang berada di atas pertemuan empat lempeng tektonik utama menjadikan kawasan ini rawan aktivitas gempa.

Kekhawatiran dan Hoaks soal Prediksi Gempa

Di tengah meningkatnya aktivitas seismik, kekhawatiran juga tumbuh di masyarakat.

Beberapa wisatawan asing bahkan menunda rencana perjalanan ke Jepang karena kekhawatiran yang dipicu oleh unggahan di media sosial.

Salah satu isu yang ramai diperbincangkan adalah prediksi gempa besar pada 5 Juli 2025.

Prediksi tersebut berasal dari komik manga yang diterbitkan ulang pada 2021 dan belakangan kembali viral.

Menanggapi hal ini, Ayataka Ebita menegaskan bahwa prediksi tersebut tidak memiliki dasar ilmiah.

"Kami mengetahui bahwa cerita seperti itu beredar, tetapi itu adalah hoaks," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa hingga saat ini, teknologi dan ilmu pengetahuan belum mampu memprediksi kapan tepatnya gempa akan terjadi.

Ilustrasi bangunan rusak akibat gempa. (KARAKSA MEDIA PARTNER)
Ilustrasi bangunan rusak akibat gempa. (KARAKSA MEDIA PARTNER)

Mitigasi Gempa Nankai

Meski tidak bisa diprediksi, potensi gempa besar di wilayah Jepang tetap menjadi perhatian serius.

Pemerintah telah memperbarui estimasi kemungkinan terjadinya gempa besar di wilayah Nankai Trough dalam 30 tahun ke depan.

Kemungkinan tersebut kini berada di kisaran 75 hingga 82 persen.

Pada Maret 2025, pemerintah juga merilis estimasi baru mengenai dampak yang bisa ditimbulkan jika gempa besar terjadi.

Dalam skenario terburuk, jumlah korban jiwa bisa mencapai 298.000 orang, dengan kerugian ekonomi hingga 2 triliun dolar AS.

Pemerintah menegaskan bahwa masih banyak hal yang harus disiapkan untuk menghadapi potensi bencana tersebut.

Langkah mitigasi dan edukasi masyarakat menjadi fokus utama dalam menghadapi kemungkinan gempa di masa depan.

          View this post on Instagram                      

A post shared by Ohayo Jepang (@ohayo_jepang)

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.