Fungsi pipa-pipa tersebut adalah mempercepat keluarnya air, sehingga tanah menjadi lebih cepat padat dan stabil.
Sebanyak satu juta sand drain dipasang di bawah pulau pertama, sedangkan di pulau kedua mencapai 1,2 juta sand drain.
Hasilnya, penurunan tanah pada lapisan Holosen dapat dihentikan kurang dari setahun setelah metode ini diterapkan.
Namun, penurunan masih berlangsung di lapisan yang lebih dalam, yaitu lapisan Pleistosen yang tidak bisa dimodifikasi dengan metode sand drain.
Pengukuran secara rutin dilakukan pada 17 titik di seluruh area bandara untuk memastikan proses penurunan tanah tetap terkendali.
Pemantauan ini efektif dalam menjaga operasional Bandara Kansai tetap aman dan nyaman bagi para pengguna.
Walaupun menghadapi ancaman nyata bahwa permukaan tanah Bandara Kansai terus tenggelam, Jepang tetap optimistis dalam mengatasi tantangan ini.
Saat ini, bandara tengah menjalankan proyek renovasi besar senilai 609 juta dolar AS atau sekitar Rp 9,8 triliun.
Renovasi ini bertujuan meningkatkan kapasitas operasional dan kualitas fasilitas di tengah kondisi bandara yang masih mengalami penurunan tanah setiap tahunnya.
Proyek ini dijalankan bersama firma desain global Populous, yang telah bekerja selama lebih dari tujuh tahun merancang ulang Terminal 1.