Dengan penambahan ini, jumlah total daerah yang masuk dalam kategori rawan mencapai 723 wilayah.
Pemerintah juga tetap mempertahankan target lama, yakni mengurangi separuh jumlah bangunan yang diperkirakan akan hancur akibat gempa atau kebakaran.
Saat ini, jumlah bangunan yang berisiko terdampak gempa mencapai 235.000 unit.
Jika sebelumnya evaluasi dilakukan secara tidak teratur, kini pemerintah berkomitmen melakukan inspeksi setiap tahun.
Pemeriksaan ini akan melibatkan para ahli untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang direncanakan benar-benar dilaksanakan di lapangan.
Di sisi lain, seluruh daerah yang berpotensi terdampak tsunami diharapkan bisa rutin menyelenggarakan latihan evakuasi paling lambat pada tahun fiskal 2030.
Langkah ini diambil untuk menjaga kesiapan masyarakat apabila gempa benar-benar terjadi.
Rencana baru ini juga memuat usulan peningkatan perlindungan di kompleks petrokimia.
Selain itu, adanya ajakan kepada masyarakat dan sektor swasta untuk mengambil langkah pencegahan mandiri, seperti mengamankan perabotan di dalam rumah.
Menurut Norio Maki, profesor dari Disaster Prevention Research Institute Universitas Kyoto, potensi terjadinya gempa Nankai kini terasa lebih nyata dibandingkan saat rencana sebelumnya dibuat.