10 Perbedaan Matcha vs Green Tea yang Sering Disalahpahami

Potret close-up seseorang yang memegang daun teh. PEXELS.

OHAYOJEPANG - Matcha dan green tea sering dianggap sama, padahal  keduanya memiliki karakter yang sangat berbeda. 

Perbedaan proses, rasa, hingga kualitas nutrisi membuat matcha dan green tea menghadirkan pengalaman minum teh yang tak bisa disamakan. 

Tea sommelier dan matcha educator, Ratna Somantri, bersama peneliti sekaligus dosen di Institut Pertanian Bogor (IPB), Dase Hunaefi, menjelaskan sepuluh perbedaan yang menunjukkan bahwa keduanya bukanlah dua hal yang bisa disamakan.

Baca Juga: 

1. Budidaya Sebelum Panen

Daun yang digunakan untuk matcha berasal dari tencha, yakni daun teh yang sengaja di-shading (peneduhan) selama dua hingga tiga minggu sebelum dipanen. 

Proses peneduhan ini meningkatkan kadar theanine sekaligus memperkuat warna hijau dan rasa umaminya. 

Sementara green tea seperti sencha ditanam tanpa shading, sehingga warnanya lebih cerah dan rasanya cenderung segar serta ringan.

2. Proses Setelah Panen

Setelah dipanen, tencha untuk matcha tidak mengalami penggulungan sama sekali. 

Daun hanya dikukus, diangin-anginkan, lalu dikeringkan sebelum digiling menjadi bubuk halus. 

Pada green tea seperti sencha, daunnya justru digulung untuk membentuk struktur daun dan mengeluarkan sari alaminya, sehingga rasa dan aromanya berkembang dengan cara yang berbeda.

3. Bagian Daun yang Digunakan

Dalam pembuatan tencha untuk matcha, hanya helai daun yang digunakan tulang dan batang daun dibuang agar hasilnya lebih halus dan rasanya lebih lembut. 

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!