OHAYOJEPANG - Suhu di Jepang saat musim gugur punya peran penting dalam keindahan alam yang paling dinanti, yaitu perubahan warna daun.
Ketika suhu mulai menurun dan waktu siang semakin singkat, pemandangan Jepang berubah menjadi lautan warna merah, oranye, dan kuning.
Fenomena ini bukan hanya indah, tapi juga mencerminkan keseimbangan alam yang khas di negeri empat musim tersebut.
Perubahan warna daun, atau kōyō, dipicu oleh kondisi suhu yang stabil dan sejuk.
Artikel ini membahas bagaimana suhu di Jepang memengaruhi waktu munculnya warna musim gugur, serta alasan mengapa momen ini selalu dinantikan wisatawan dari berbagai negara.
Baca juga:
- 6 Festival Musim Gugur di Jepang yang Bikin Kamu Pengen Terbang ke Sana Sekarang!
- Ketika Lentera, Taiko, dan Doa Panen Menyatu di Matsuri Musim Gugur Jepang
- Kenapa Orang Jepang Gampang Lapar Saat Musim Gugur? Ini Penjelasannya
Suhu Ideal Memicu Perubahan Warna Daun
Perubahan warna daun di Jepang biasanya mulai terjadi ketika suhu malam turun dan suhu siang hari menjadi lebih sejuk.
Menurut Badan Meteorologi Jepang (Japan Meteorological Agency/JMA), bulan Oktober menjadi awal musim gugur yang stabil dengan udara segar dan langit cerah.
Kondisi ini menjadi waktu ideal bagi munculnya warna daun yang paling mencolok.
Secara umum, daun maple dan ginkgo mulai berubah warna saat suhu rata-rata harian berada di bawah 20 °C, sedangkan suhu malam turun ke kisaran 5–10 °C.
JMA mencatat bahwa tekanan udara tinggi pada Oktober membawa lebih banyak sinar matahari dan udara bersih, menciptakan suasana yang pas untuk proses alami tersebut.