OHAYOJEPANG - Sejalan dengan penguatan kebijakan shokuiku, sistem guru gizi dan nutrisi sekolah mulai diberlakukan mulai 2005.
Shokuiku atau pendidikan makanan dan gizi mengajarkan anak-anak apa yang sehat untuk dimakan, mengapa penting bagi kesehatan, serta diterapkan di sekolah setiap jam makan siang.
Kegiatan ini melibatkan guru, staf, dan orang tua, dengan metode belajar melalui buku teks, praktik makan siang, dan bimbingan individual.
Guru gizi dan nutrisi berperan sebagai pengajar sekaligus pengelola makan siang sekolah.
Mereka memastikan makanan bergizi dan higienis sekaligus memanfaatkan makan siang sebagai sarana belajar interaktif yang mendukung pendidikan gizi di kelas.
Dalam kesehariannya, guru gizi dan nutrisi menggunakan keahlian di bidang pendidikan, gizi, dan pengelolaan makanan untuk memberikan bimbingan dan koordinasi.
Mereka bekerja sama dengan staf sekolah, keluarga siswa, dan masyarakat sekitar agar pendidikan gizi berjalan efektif.
Melansir Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Jepang, peran guru gizi dalam program ini adalah sebagai berikut.
Baca juga:
- Makan Siang Sekolah Bukan Sekadar Kenyang, Inilah Pendidikan Gizi di Jepang
- Makan Siang Gratis di Jepang, Ada Sejak 135 Tahun Lalu
- Budaya Unik Makan Siang di Sekolah Jepang: Ada Pendidikan Gizi dan Ajarkan Rasa Syukur
1. Kepemimpinan dalam gizi dan edukasi
Mereka memberikan panduan tentang makanan melalui buku teks dan bimbingan saat jam makan siang.
Selain itu, guru juga menyediakan konsultasi individu bagi siswa yang memiliki masalah kesehatan terkait makanan.