3 Beda Musim Panas di Jepang vs Indonesia, Waspada Heatstroke di Negeri Sakura

Gelombang panas musim panas mencapai rekor tertinggi di Kota Obihiro, Pulau Hokkaido, pada 24 Juli 2025. Pulau Hokkaido di Jepang mengalami cuaca panas ekstrem, dengan suhu tertinggi tercatat di sejumlah kota, sementara otoritas mengeluarkan peringatan sengatan panas di seluruh negeri. AFP/JIJI PRESS

Siang hari di Jepang datang saat musim panas terasa panjang dengan sinar matahari terik.

Suhu di Tokyo bisa lebih dari 30 derajat Celsius, bahkan mencapai 40 derajat Celsius saat gelombang panas melanda.

Kelembapan tinggi membuat panas semakin terasa dan tubuh cepat lelah.

Jika dibandingkan, suhu Jakarta di musim kemarau berkisar antara 30-32  derajat Celsius dengan puncaknya 35-36 derajat Celsius.

Meski sama-sama lembap, banyak orang menilai panas Jakarta terasa sedikit berbeda dibandingkan Tokyo.

Perbedaan kondisi ini membuat gaya hidup masyarakat di dua negara pun berkembang dengan cara yang unik untuk menghadapi teriknya musim panas.

Baca juga:

1. Pakaian dan Perlindungan dari Sinar Matahari

Pilihan pakaian di Jepang sangat bervariasi karena mempunyai empat musim. 

Saat musim panas, orang Jepang cenderung mengenakan baju berlengan pendek dengan bahan tipis dan ringan.

Banyak perempuan juga melengkapi diri dengan sarung lengan, masker wajah khusus sinar UV, hingga payung parasol.

Semua itu bagian dari kebiasaan berpakaian yang disesuaikan dengan musim.

Halaman Berikutnya

Halaman:

Kompas.com Play

Lihat Semua
Expand player
Komentar
Dapatkan hadiah utama Smartphone dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di bawah ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Tulis komentar Anda...
Lihat komentar tentang artikel ini di Bagian Komentar!