Gelombang tsunami setinggi 30 sentimeter terdeteksi di wilayah Hokkaido, Jepang, pada Rabu (30/7/2025), setelah gempa bumi magnitudo 8,7 mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia.
Gempa tersebut memicu peringatan tsunami dari Badan Meteorologi Jepang (Japan Meteorological Agency/JMA).
Peringatan mencakup wilayah pesisir Samudra Pasifik Jepang, mulai dari Hokkaido di utara hingga Prefektur Wakayama di barat, serta Kepulauan Ogasawara di selatan.
Peringatan ini diperkirakan akan tetap berlaku sepanjang hari.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Osaka mengimbau seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) di Jepang untuk tetap tenang dan waspada.
Melansir siaran pers KBRI Tokyo (30/7/2025), masyarakat diminta mengikuti informasi resmi dari otoritas Jepang seperti JMA, media utama Jepang, serta instansi resmi setempat.
WNI yang berada di wilayah pesisir atau menerima peringatan tsunami diimbau segera menuju tempat evakuasi yang telah ditentukan.
Jalur evakuasi resmi sebaiknya digunakan, dengan tetap mengutamakan keselamatan.
Setelah gempa, WNI diminta memeriksa struktur bangunan tempat tinggal serta instalasi listrik dan gas.
Jika ditemukan kerusakan atau potensi bahaya, segera keluar dari bangunan dan laporkan kepada pihak berwenang.