Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Fakta & Data

Tak Lagi Bungkam! 1,5 Juta Hikikomori Jepang Kini Bisa Bersuara Lewat Cara Ini

Kompas.com - 21/07/2025, 17:54 WIB

Tak hanya ekonomi, Ueda juga menghadapi diskriminasi gender, tekanan kerja berlebihan, hingga perlakuan tidak menyenangkan di tempat kerja.

Semua ini membuatnya makin menarik diri. 

“Saya merasa seperti tidak berarti di mata masyarakat,” ungkapnya. Bahkan, ibunya pun menyalahkan diri sendiri, merasa gagal membimbing putrinya.

Titik balik muncul saat Ueda bertemu seseorang yang juga hikikomori dalam sebuah pertemuan keluarga di Tokyo.

Mendengar kisahnya, Ueda merasa tersentuh.

“Ternyata saya tidak sendirian,” katanya.

Sejak itu, ia mulai bangkit, dan kini aktif mengajak orang lain untuk bicara soal pengalaman mereka.

Merayakan Dialog, Bukan Memaksa Jawaban

Mei lalu, jaringan SHIP! menggelar serangkaian acara, termasuk 10 seminar yang membahas isi panduan baru dari pemerintah.

Lewat acara ini, SHIP! ingin menekankan bahwa dialog bukan berarti memaksakan jawaban.

“Saya ingin semua orang merasa tidak apa-apa untuk mendengarkan suara hati mereka sendiri, meskipun hidup di tengah kerasnya masyarakat,” kata Ueda.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.