Sayuran renyah seperti shiro-uri, renkon, dan wortel digunakan dalam jumlah ganjil karena dianggap membawa keberuntungan.
Kini, achara-zuke sudah jadi lauk rumahan yang fleksibel, dengan bahan yang bisa disesuaikan selera keluarga.
Cara membuatnya pun sederhana. Shiro-uri dan terung diiris tipis lalu diremas dengan garam.
Bahan lain seperti renkon dan wortel cukup direbus sebentar, tiriskan, lalu dinginkan.
Setelah itu, semua bahan dicampur dengan cuka manis dan cabai merah, didiamkan sebentar, dan siap disajikan.
Achara-zuke juga sering masuk ke menu makan siang sekolah di Fukuoka agar tradisi ini tetap hidup.
Dengan begitu, anak-anak pun mengenal cita rasa tradisional yang sudah turun-temurun.
Lewat satu mangkuk acar sederhana ini, tersimpan cerita tentang sejarah, kebersamaan, dan cara masyarakat menikmati kesegaran di musim panas.
Sumber:
Disediakan oleh: Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries website (https://www.maff.go.jp/j/keikaku/syokubunka/k_ryouri/search_menu/menu/acyara_zuke_fukuoka.html)
Disusun oleh Karaksa Media Partner, berdasarkan "うちの郷土料理 次世代に伝えたい大切な味 福岡県 あちゃら漬け(あちゃらづけ)" (Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries) (https://www.maff.go.jp/j/keikaku/syokubunka/k_ryouri/search_menu/menu/acyara_zuke_fukuoka.html)
View this post on Instagram