Osaka berada di puncak, sementara Kyoto, yang sempat memimpin pada 2024, kini menempati posisi ketiga.
Okinawa juga mencatat peningkatan, naik dari peringkat 11 ke 10. Sapporo naik dari posisi 22 ke 18.
Selain itu, Tokyo dan Fukuoka tetap konsisten bertengger di jajaran teratas, masing-masing di posisi 12 dan 11.
Hal ini memperlihatkan daya tarik wisata Jepang yang begitu luas dan merata.
Pada tingkat Asia, Osaka dan Kyoto kokoh di posisi pertama dan kedua.
Prestasi ini semakin menegaskan kedudukan Jepang sebagai negara dengan kota-kota wisata paling unggul di kawasan Asia.
Yanolja Research, lembaga riset global di bidang pariwisata, secara resmi memperkenalkan "Yanolja Attractiveness Index" dalam seminar 2025 Global Tourism City Attractiveness Evaluation.
Indeks ini menawarkan cara baru dalam menilai daya tarik sebuah kota wisata, yaitu dari sudut pandang wisatawan sendiri, bukan sekadar dari sisi infrastruktur atau kebijakan.
Proses evaluasi indeks melibatkan data dari 191 kota wisata dunia, menggunakan data media sosial global dalam 14 bahasa, yang disediakan oleh Brandwatch asal Inggris.
Penilaian "Yanolja Attractiveness Index" berbeda dari penilaian konvensional yang lebih menyoroti infrastruktur, transportasi, dan kebijakan pemerintah.