Selain itu, ada faktor lain yang juga memengaruhi, seperti situasi pengadaan beras (26 persen), tingkat persediaan dalam negeri (18 persen), dan tren konsumsi (5 persen).
Survei ini melibatkan 139 pedagang dan kelompok usaha, dan dilakukan sekitar satu minggu sejak 19 Juni.
Kebijakan pelepasan cadangan beras ini mulai berlaku tak lama setelah Shinjiro Koizumi ditunjuk sebagai Menteri Pertanian.
Di bawah inisiatifnya, pemerintah mulai menyalurkan beras cadangan ke toko-toko untuk menekan harga di tingkat konsumen.
Pada pertengahan Juni, harga beras lima kilogram tercatat sebesar 3.920 yen (sekitar Rp 440.000).
Ini menjadi kali pertama dalam tiga setengah bulan harga beras kembali masuk ke kisaran 3.000 yen.
Sementara itu, harga beras dari cadangan pemerintah berada di kisaran 2.000 yen (sekitar Rp 220.000) untuk jumlah yang sama.
Penurunan harga ini memberi harapan bahwa beras akan lebih terjangkau bagi masyarakat.
Namun, para analis tetap berhati-hati.
Mereka menilai bahwa cuaca panas ekstrem di Jepang bisa berdampak pada panen tahun ini, dan berpotensi membuat harga kembali naik jika hasil panen terganggu.