Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Fakta & Data

Kenapa Harga Beras di Jepang Terus Naik? Ini Alasannya

Kompas.com - 28/05/2025, 12:31 WIB

“Pemerintah Jepang selama ini fokus pada bagaimana mengurangi produksi beras demi mengendalikan pasar, bukan bagaimana meningkatkan konsumsi beras,” kata Tadao Koike, generasi ketiga pengelola toko beras di Tokyo yang berdiri lebih dari 90 tahun.

“Sekarang kita semua menanggung akibatnya,” ujarnya kepada AFP.

Baca juga:

Cadangan Pemerintah Tak Membantu Turunkan Harga

 

Ini pertama kalinya sejak gudang tersebut dibangun pada 1995, masalah rantai pasokan menjadi pemicunya.

Namun, seperti terlihat dari data terbaru, langkah ini justru belum memberikan dampak signifikan.

Asisten profesor di Universitas Utsunomiya, Masayuki Ogawa, mengatakan bahwa hal ini karena cadangan tersebut digunakan untuk “beras campuran” dan bukan untuk beras bermerek dari varietas atau daerah tertentu yang lebih populer.

“Dalam hal harga rata-rata, harga beras bermerek naik cukup signifikan hingga mengimbangi efek dari beras cadangan yang menekan harga rata-rata. Hal ini membuat harga eceran di supermarket tetap tinggi meskipun ada pelepasan cadangan,” jelas Ogawa kepada AFP.

Berdampak ke Politik

Menteri Pertanian Jepang Taku Eto meminta maaf setelah menyatakan bahwa dirinya tak pernah beli beras akibat banyaknya sumbangan beras dari pendukungnya. Pernyataan ini menimbulkan kemarahan publik di tengah lonjakan harga beras di Jepang.
Menteri Pertanian Jepang Taku Eto meminta maaf setelah menyatakan bahwa dirinya tak pernah beli beras akibat banyaknya sumbangan beras dari pendukungnya. Pernyataan ini menimbulkan kemarahan publik di tengah lonjakan harga beras di Jepang.

Setelah bertahun-tahun harga stagnan atau turun, inflasi kini mulai menekan konsumen Jepang dan pada akhirnya memengaruhi dukungan terhadap pemerintah.

Partai Demokrat Liberal (LDP), yang hampir selalu berkuasa selama beberapa dekade, kehilangan mayoritasnya tahun lalu dan harus membentuk koalisi.

Akhir pekan lalu, Menteri Pertanian, Taku Eto, memicu kemarahan publik karena komentarnya yang kontroversial soal akses beras.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.