Ohayo Jepang
Powered by

Share this page

Worklife

Apa Itu Horenso dan 5S dalam Budaya Kerja di Jepang?

Kompas.com - 27/05/2025, 11:58 WIB

Tindakan ini dianggap sebagai cerminan kemauan karyawan untuk mengembangkan kemampuan diri.

Melalui Horenso, diharapkan semua pihak yang terlibat dalam suatu pekerjaan atau proyek memiliki pemahaman yang seragam, sehingga tidak ada informasi yang terlewat.

Ilustrasi pekerja di bidang arsitektur.
Ilustrasi pekerja di bidang arsitektur.

Prinsip 5S dalam Lingkungan Kerja

Selain Horenso, budaya kerja Jepang juga mengadopsi prinsip 5S atau yang dikenal sebagai 5R dalam Bahasa Indonesia adalah seiri (ringkas), seiton (rapi), seiso (resik), seiketsu (rawat), dan shitsuke (rajin).

Prinsip ini diaplikasikan secara luas dalam berbagai aspek, termasuk pekerjaan.

Seiri (Ringkas)

Seiri atau ringkas berarti memilah semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan dan hanya menyimpan yang esensial.

Umumnya, barang disortir menjadi tiga kategori: sering digunakan, jarang digunakan, dan tidak pernah digunakan.

Barang sering digunakan diletakkan di tempat yang mudah dijangkau dan barang jarang digunakan disimpan di penyimpanan umum.

Sementara barang yang tidak pernah digunakan biasanya dibuang.

Seiton (Rapi)

Seiton atau rapi adalah kelanjutan dari seiri. Setelah barang disimpan pada tempat yang ditentukan, setiap lokasi penyimpanan diberi label.

Penting untuk mengembalikan barang ke tempat asalnya setelah digunakan.

Halaman:
Editor : YUHARRANI AISYAH

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
 
Pilihan Untukmu
Close Ads

Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.