OHAYOJEPANG - Musim gugur di Jepang menghadirkan udara yang mulai dingin dan dedaunan yang perlahan berguguran saat November tiba.
Perubahan suasana ini membuat ritme kehidupan bergeser menuju hangatnya perapian, momen berkumpul, dan hidangan yang memberi kenyamanan.
Di tengah transisi tersebut, dua makanan menjadi simbol tradisi negara Jepang, yaitu oden dan ubi manis panggang.
Keduanya bukan sekadar hidangan, tetapi penanda musim yang menghubungkan apa yang dinikmati masyarakat dengan cara mereka menjalani hari-hari sepanjang musim gugur di Jepang.
Baca juga:
- November Liburan ke Jepang? 5 Tempat Wisata Musim Gugur Ini Wajib Dikunjungi
- Kenapa Suhu Musim Gugur di Jepang Beda antara Hokkaido dan Kyushu?
- 10 Daftar Tempat Wisata Musim Gugur di Yokohama yang Wajib Dikunjungi
Oden: Kehangatan yang Menyatu dengan Musim
Oden menjadi pilihan banyak orang ketika suhu mulai turun pada akhir musim gugur hingga awal musim dingin.
Hidangan satu panci ini berisi lobak daikon, telur, konnyaku, aneka fish cake, dan tahu yang direbus perlahan dalam kuah dashi bercita rasa kecap.
Popularitas oden meningkat ketika musim oden Jepang dimulai dan banyak toko serba ada mulai menampilkan pot besar berisi berbagai isian.
Oden dinikmati di izakaya sederhana, dapur rumah, maupun etalase toko serba ada yang mulai mengeluarkan aroma hangat saat cuaca berubah.
Kebiasaan berkumpul di sekitar panci oden menghadirkan suasana akrab yang menjadi bagian dari tradisi negara Jepang tentang kenyamanan dan kebersamaan.
Oden tidak sekadar hidangan, melainkan menjadi cara masyarakat menyesuaikan diri terhadap perubahan musim secara alami.