Di Jepang, membersihkan meja kerja sebelum pulang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari.
Bagi banyak orang, aktivitas ini bukan sekadar soal kebersihan, melainkan wujud omoiyari (思いやり), sebuah konsep budaya yang menekankan kepedulian pada orang lain.
Dari ruang kelas hingga kantor modern, nilai ini tumbuh menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang menciptakan suasana kerja lebih harmonis.
Baca juga:
- Kenapa Orang Jepang Perhatian pada Orang Lain dan Lingkungan? Inilah Konsep Omoiyari
- Omoiyari, Konsep Kasih Sayang dan Empati Terhadap Orang Lain ala Jepang
- Budaya Kebersihan di Jepang: Disiplin Sejak Kecil, Bersih Hingga ke Stadion
Asal Mula dan Makna Omoiyari
Kebiasaan bersih-bersih di kantor berawal dari protokol kesehatan saat pandemi.
Saat itu, disinfektan, tisu basah, hingga cairan pembersih tersedia di setiap meja kerja.
Lambat laun, rutinitas ini bertahan dan menjadi kebiasaan.
Karyawan tidak hanya mengelap meja pribadi, tetapi juga merapikan kursi dan membersihkan area bersama sebelum meninggalkan kantor.
Tindakan sederhana itu dipandang sebagai bentuk estafet kepedulian.
Seseorang meninggalkan ruang kerja yang bersih untuk orang berikutnya.
Semangat inilah yang kemudian diperkuat lewat kampanye 「思いやりのリレー運動」(Relay Omoiyari) dari National Institute of Youth Education.