Perayaan dilakukan dengan memajang bendera berbentuk ikan koi yang disebut koinobori dan boneka samurai sebagai simbol kekuatan dan kesuksesan.
Istilah “Golden Week” pertama kali digunakan pada 1951 oleh industri film Jepang.
Selama periode ini, bioskop-bioskop mengalami lonjakan besar dalam jumlah penonton, yang menghasilkan pendapatan box office yang luar biasa.
Golden Week terinspirasi dari istilah radio “golden time” yang merujuk pada jam tayang puncak.
Akhirnya, minggu ini pun dinamakan demikian untuk menggambarkan betapa berharganya periode ini bagi sektor hiburan.
Golden Week identik dengan perjalanan dan perayaan.
Banyak orang Jepang memanfaatkan waktu libur panjang ini untuk mengunjungi keluarga, bepergian baik domestik maupun internasional, dan mengikuti berbagai acara budaya.
Destinasi populer antara lain Kyoto, Hiroshima, dan Tokyo, yang mengadakan festival, parade, dan pameran.
Namun, ini juga merupakan musim perjalanan tersibuk, dengan transportasi dan akomodasi yang sering kali sudah penuh dipesan jauh-jauh hari.
Lonjakan Perjalanan: Sekitar 35 persen dari populasi Jepang bepergian selama Golden Week, menjadikannya salah satu waktu perjalanan puncak di negara ini.